6000 Orang di Tanjungpinang Masih Kesulitan Mencari Informasi Kerja

Ilustrasi. f. Istimewa.

GOTVNEWS, Tanjungpinang - Sejak pandemi Covid-19 melandai, geliat pencari kerja mulai tampak, hal itu terlihat dari permohonan pembuatan kartu kuning oleh pencari kerja. Pada triwulan I tahun 2022 pihak Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro Kota Tanjungpinang sudah mengeluarkan sekitar 400 kartu kuning. 

"Awal tahun ini ada sekitar 400 orang yang mencari kartu kuning, tapi kita tidak tahu mereka sudah bekerja atau belum," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro Kota Tanjungpinang, Hamalis

Hamalis melanjutkan, pembuatan kartu kuning jauh lebih mudah, karena pihaknya sudah bekerjasama dengan beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sehingga saat tamat langsung mendapatkan kartu pencari kerja. Seperti SMK N 1, SMK N 2 dan SMK N 3 di Tanjungpinang.

"Mereka nggak perlu datang ke kita lagi, begitu tamat langsung ambil di sekolahnya, terutama SMK yang sudah bekerjasama," ungkapnya. 

Penyebab Sulitnya Menekan Angka Pengangguran

Hamalis menjelaskan kurang terbukanya pihak pemberi kerja dalam menyebarkan informasi lowongan pekerjaan menjadi salah satu penyebab lambatnya serapat tenaga kerja di Tanjungpinang dan angka pengangguran sulit ditekan. 

"Usia produktif semua, jika diambil dari data yang kena PHK hanya sekitar 1.500 namun yang banyak ini adalah pendatang, termasuk yang tamat kuliah dan tamat sekolah juga pengangguran karena belum bekerja," paparnya. 

Persoalan sekarang ini adalah, Hamalis menyebutkan tidak adanya laporan dari pemberi kerja yang sudah menarik kembali pekerja yang sempat dirumahkan saat pandemi. Walaupun sudah disurati beberapa kali pemberi kerja tetap belum menanggapi. 

"Pernah kita tanyakan apa lowongan yang tersedia di suatu perusahaan tapi mereka tertutup," pungkasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Tanjungpinang sejak awal pandemi mewabah hingga sekarang terjadi penambahan yang cukup signifikan, yang semula hanya sekitar 5.000 orang, namun bertambah menjadi sekitar 9.000 orang, dan masuk triwulan II 2022 kembali berkurang menjadi sekitar 6.000.(Drl)

Comments