Wisata Religi di Masjid Raya Sultan Riau


GOTVNEWS, Tanjungpinang - Masjid Raya Sultan Riau atau disebut juga Masjid Sultan Riau merupakan salah satu masjid tua dan bersejarah di Indonesia yang berada di pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. Bagaimana keunikan masjid ini, berikut liputannya.

Masjid ini merupakan salah satu masjid unik karena salah satu campuran bahan bangunan yang digunakan adalah putih telur. Masjid ini sudah dijadikan sebagai situs cagar budaya oleh pemerintah Indonesia.

Masjid ini mulai dibangun sekitar tahun 1771-1815 dengan model yang sederhana, sehingga Yang Dipertuan Muda Raja Abdurrahman, pada 1831-1844 berinisiatif untuk memperbaiki dan memperbesar masjid tersebut.

Masjid dengan ketebalan dinding mencapai 50 cm ini merupakan satu-satunya peninggalan Kerajaan Riau-Lingga yang masih utuh. Bahkan, masjid ini masih digunakan oleh warga untuk beribadah.

Luas keseluruhan kompleks masjid ini sekitar 54,4 x 32,2 meter. Bangunan induknya berukuran 29,3 x 19,5 meter, dan ditopang oleh empat tiang. Lantai bangunannya tersusun dari batu bata yang terbuat dari tanah liat.

Ciri khas lainnya, masjid ini memiliki tiga belas kubah dan empat menara masjid berujung runcing. Dengan warna kuning terang yang identik.

Susunan kubahnya bervariasi mengelompok dengan jumlah tiga dan empat kubah, jika kubah dan menara tersebut dijumlahkan, menunjuk pada angka 17, hal ini dapat diartikan sebagai jumlah rakaat dalam salat yang harus dilakukan oleh setiap umat islam dalam sehari.

Keistimewaan dan keunikan masjid ini juga dapat dilihat dari benda-benda yang terdapat di dalamnya, di dekat pintu masuk utama, pengunjung dapat menjumpai mushaf al quran tulisan tangan yang diletakkan di dalam peti kaca di depan pintu masuk, mushaf ini ditulis oleh Abdurrahman Stambul, Putera Riau Asli pulau Penyengat.

Benda lainnya yang menarik untuk dilihat adalah sebuah mimbar yang terbuat dari kayu jati, mimbar ini khusus didatangkan dari Jepara, sebuah kota kecil di pesisir pantai utara Jawa yang terkenal dengan kerajinan ukirnya sejak lama.

Saat ini Masjid Raya Sultan Penyengat masih menjadi salah satu unggulan wisata religi di Kota Tanjungpinang, bahkan wisatawan atau tokoh yang berkunjung ke kota gurindam, diklaim belum sah, jika belum sampai ke Masjid Raya bersejarah ini.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah mengalokasikan dana Rp6 miliar untuk pengerjaan revitalisasi masjid meliputi, perbaikan tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad memastikan revitalisasi dilakukan dengan memperhatikan kelestarian warisan budaya agar tidak mengubah esensi dari peninggalan sejarah Kerayaan Melayu.

"Revitalisasi ini harus dilakukan dengan teliti dan seksama agar masjid yang masuk menjadi salah satu cagar budaya ini tetap utuh dan (revitalisasi) tidak mengubah esensi," kata Ansar baru-baru ini.(Drl)

Comments