Pelni Harap Pemkab Bintan Buka Akses Pelabuhan Kijang

Kapal Pelni KM Kelud yang berangkat dari Pelabuhan Kijang

GOTVNEWS BINTAN - Perseroan Terbatas Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) cabang Tanjungpinang meminta masyarakat untuk lebih bersabar terkait layanan Pelni di Pelabuhan Sri Bayintan, Kijang, Kabupaten Bintan, belum dapat dilayani.

Hal tersebut, lantaran Pelabuhan Pelni tersebut, hingga saat ini belum dapat beroperasi untuk melayani penumpang, akibat pemerintah setempat belum memberikan izin untuk membuka kembali akses Pelabuhan Kijang.

"Calon Kapal penumpang Kapal KM Umsini, Kapal KM Bukit Raya dan Kapal KM Kelud diminta bersabar karena belum bisa melayani, berhubung Pelabuhan di Kijang masih ditutup" Ucap Suharto Kepala Pelni Cabang Tanjungpinang Rabu (22/9).

Menurut Suharto, terdapat 5 Kapal yang rencananya akan di sandarkan di Pelabuhan Kijang yakni Kapal KM Umsini, Kapal KM Bukit Raya, Kapal KM Kelud, Kapal logistik Nusantara tol laut, Kapal Sabuk Nusantara 80.

Namun lanjut Suharto, hanya ada dua Kapal yang diizinkan dapat mengakses Pelabuhan Kijang yaitu Kapal KM Nusantara 80 dan Kapal Logistik Nusantara.

Hingga saat ini pihak Pelni Cabang Tanjungpinang masih menunggu surat edaran dari Pemerintah Kabupaten Bintan untuk membuka kembali Pelabuhan Kijang, mengingat Kabupaten Bintan telah berada zona kuning penyebaran Covid 19.

Segala persiapan pun telah dilakukan pihaknya seperti bekerja sama dengan Kimia Farma, Pelindo , KSOP, Kepolisian, KKP, Imigrasi, Beacukai, serta Satgas covid 19 dalam hal penegakan protokol kesehatan.

"Semua fasilitas kita sudah lengkap dalam penegakan protokol kesehatan." Ujarnya.

Terakhir Suharto berharap agar Pemerintah Daerah setempat dapat kembali membuka Pelabuhan Kijang agar masyarakat dapat bisa menikmati kembali pelayanan Kapal penumpang melalui pelabuhan kijang.

Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Pelni di Kijang ditutup sejak April 2020. Penutupan dilakukan di antaranya disebabkan kekhawatiran kala itu bahwa Pelabuhan Pelni di Kijang berpotensi menjadi pintu masuk penyebaran Covid 19.(San)

Comments