Potensi 5 Titik Labuh Jangkar di Kepri Bernilai Rp.200 M Per Tahun


GOTVNEWS, TANJUNGPINANG - Pemerintah Provinsi Kepri akan mulai pungut  retribusi labuh jangkar di Perairan Kepri tahun ini, dengan target capaian pendapatan sekitar Rp.200 Milyar per tahun, dari lima titik labuh jangkar yang tersebar di Perairan Kepri.

 

Adapun lima titik labuh jangkar tersebut berada di Perairan Pulau Nipah, Perairan Karimun, Perairan Galang, Perairan Kabil Selat Riau, Perairan Tanjung Berakit dan Perairan Batam.

 

Potensi besar di Kepri pada sektor kemaritiman yakni  labuh jangkar, ditegaskan oleh Gubernur Kepri, akan memberikan dampak yang positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun penerapan retribusi labuh jangkar ini perlu dibenahi secara baik agar pengguna jasa dapat memarkirkan kapal-kapal mereka dengan nyaman dan aman. Hal ini disampaikan oleh Ansar, usai menghadiri launching pemungutan perdana retibusi labuh jangkar di Kepri, serta Rakor bersama Koordinator Bidang Marinves KKP Republik Indonesia, di Aula Wan Seri Beni, Dompak.

 

Ansar menjelaskan pendapatan labuh jangkar dari satu lokasi diperkirakan mencapai  Rp.42 Juta perhari, dan  ditargetkan mencapai  Rp.1,382 Miliar perbulan nya.

 

Selain itu ia juga menyebutkan , jika setiap hari dari masing-masing lokasi terdapat 4 kapal dengan ukuran rata-rata 50.000 GT, maka potensi pendapatan daerah diperkirakan mencapai Rp.700 Juta perhari atau mencapai 200 Miliar Rupiah pada per tahunnya.

 

 

Mantan Anggota DPR RI ini optimis target tersebut dapat  diraih, dengan mendorong mitra kerja dilokasi labuh jangkar untuk   memberikan pelayanan dengan  lebih baik.

 

Pemprov Kepri juga akan mendorong Badan Usaha Milik Daerah Kepri, untuk bekerjasama dengan Pertamina dalam membangun tempat pengisian bahan bakar, dan juga membangun pasar untuk kebutuhan bahan pokok.

 

Ansar juga menyatakan, hingga saat ini masih banyak ditemukan kapal yang  berlabuh diluar lokasi yang ditetapkan, oleh karena itu  pihaknya akan membentuk tim satuan tugas yang terdiri dari Kogabwilhan, Lantamal IV Tanjungpinang, Bakamla dan Polairud untuk menertibkan kapal-kapal tersebut.(Drl)

Comments