Oknum ASN berulah, Pengamat Sosial : ASN seharusnya menjaga nilai Kemanusiaan yang beradab

ER (kanan) salah satu oknum Lurah di Tanjungpinang sebagai tersangka pencabulan

GOTVNEWS, TANJUNGPINANG - Sejumlah kasus yang menyeret beberapa oknum Aparatur sipil Negara (ASN) baru - baru ini diketahui telah menyita perhatian publik, pasalnya dalam waktu berdekatan telah terjadi 3 kasus hukum yang melibatkan 3 oknum ASN Pemkot Tanjungpinang, yang dianggap telah mencoreng nama baik serta citra pemerintahan.

Baru - baru ini telah terjadi tiga kasus teranyar yang melibatkan 3 oknum ASN di Kota Tanjungpinang, antara lain kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh Vina Saktiani, ASN yang diduga telah mengiming - imingi korbannya agar bisa lulus pada seleksi taruna IPDN, bahkan diketahui korban merugi hingga ratusan juta rupiah akibat ulah oknum yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut.

Kemudian kasus kedua, yang sekaligus kasus yang dianggap paling memalukan bagi Pemkot Tanjungpinang, yakni oknum Lurah yang telah mencabuli anak dibawah umur hingga belasan kali, dan pelaku yang bernama Erwan ini telah di non aktifkan oleh Pemkot dari jabatannya sebagai Lurah Tanjungpinang Kota tersebut.

Dan kasus ketiga menimpa salah satu oknum ASN pada satuan polisi pamong praja Tanjungpinang, yakni tersangka Revan Reski, ia ditangkap Satres Narkoba Polres Bintan, akibat diketahui berperan sebagai pengedar sabu di Tanjungpinang - Bintan, dari tangan pelaku, Polisi juga mengamankan 4 paket sabu sebagai barang bukti.

Dari tiga rangkaian kasus tersebut mendapatkan tanggapan dari seorang pengamat sosial di Kota Tanjungpinang, Robby Patria, ia menyayangkan atas kejadian yang dilakukan oleh segelintir oknum tersebut, yang seharusnya bisa memberikan teladan yang baik bagi masyarakat.

"Tindakan yang dilakukan para oknum ASN ini telah menciderai satu nilai dalam Pancasila, yakni prikemanusiaan yang adil dan beradab, ketika mereka melakukan kesalahan maka mereka sama saja telah menghina nilai ini, yang mana seharusnya mereka memegang teguh nilai tersebut dalam perannya sebagai Abdi Negara atau pelayan masyarakat" Ujar Robby.

Robby melanjutkan, sebagai pelayan masyarakat yang menerima gaji dari Negara, seharusnya para oknum ASN tersebut mampu memberikan contoh dan nilai kebaikan ke tengah masyarakat, bukan pula menjadi oknum yang justru melakukan tindakan yang tidak senonoh atau asusila.

Oleh karena itu, Robby mendorong agar para Pemimpin daerah dapat secara terus menerus memantau proses rekrutmen yang baik dan membina para bawahannya, melalui pembekalan rohani atau pembinaan karakter, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.

"Ini harus menjadi perhatian oleh pemimpin, bagaimana bisa menanamkan terus nilai - nilai kebaikan ditengah Aparatur dalam melayani masyarakat, jangan sampai hal ini menjadi penyebab cideranya hati nurani masyarakat yang seharusnya mereka layani dengan baik" Pungkas Robby.(Drl)

Comments