Pasar Bincen Paska Rapid Antigen, Sepi Dari Pembeli


GOTVNEWS, TANJUNGPINANG - Paska Pemerintah Kota Tanjungpinang melaksanakan Rapid Antigen secara mendadak, Sabtu (3,7) pagi lalu, kepada 139 orang pedagang dan pengunjung di Pasar Bintan Center, Tanjungpinang, berakibat pada jumlah pengunjung atau pembeli menjadi sepi .

Pemko Tanjungpinang akhir-akhir ini diketahui tengah gencar melakukan upaya pencegahan Covid 19, mulai dari pelaksanaan vaksinasi secara masif, pembatasan jam malam hingga pukul 22.00 WIB, hingga pelaksanaan Swab Antigen ditempat-tempat keramaian, seperti pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.

Seperti yang terjadi Di Pasar Bincen pada Sabtu lalu, Pemkot telah melakukan Swab Antigen kepada 139 orang pedagang dan pengunjung, dan didapati 12 orang positif Covid 19, antara lain 10 orang pedagang dan 2 orang pengunjung.

Akibat operasi tersebut, dari pantauan pada Senin (5,7) kondisi Pasar Bincen cenderung sepi pengunjung, terlihat juga beberapa pedagang memilih untuk menutup usahanya dan ada pula yang memilih pulang lebih cepat, karena sempat diisukan hari ini Pemko Tanjungpinang kembali menggelar Razia Antigen di Pasar Tradisional tersebut.

Terkait berkurangnya jumlah pengunjung Pasar Bincen, juga dibenarkan oleh pihak pengelola Pasar Bincen, Dasmin, ia memperkirakan persentase berkurangnya jumlah pembeli sekitar 50 hingga 60 %, dari jumlah biasanya.

Hal senada juga dilontakan salah satu pedagang sayur di pasar tersebut, yakni Rizki, ia mengeluhkan para pembeli yang diduga ketakutan setelah razia yang digelar Pemerintah, yang juga berdampak pada berkurangnya pendapatan para pedagang disebabkan razia tersebut.

Sementara itu pedagang lainnya, Bintang mengaku tidak merasa trauma setelah di Rapid Antigen oleh Pemerintah, dan meneruskan usahanya sebagai pedagang sayur, untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Berita terkait : Lis Darmansyah Berang "Mereka bukan Maling"

Kebijakan Swab Antigen oleh Pemko Tanjungpinang ini, sempat mendapatkan kritisi dari salah satu tokoh di Tanjungpinang, yakni Lis Darmansyah yang pernah menjabat sebagai Walikota Tanjungpinang periode lalu, Lis menilai kebijakan ini kurang persuasif dan terkesan kurang sistematis dalam penerapannya.(Drl)

Comments