Pengamat: Konflik Ansar-Marlin Picu Pembelahan Kubu di Pemerintahan


GOTVNEWS, Tanjungpinang - Konflik antara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina saat ini masih menjadi topik hangat di Kepri, hal ditambah lagi dengan meluasnya video statement Ansar Ahmad yang meminta wakilnya untuk bekerja di kantor dan berhenti kampanye di sekolah - sekolah.

Menanggapi polemik yang semakin memanas diantara kedua kepala daerah ini Akademisi dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, yang juga pengamat kebijakan publik Kepri, Alfiandri mengatakan polemik ini menjadi tontonan tidak sehat bagi dunia politik di Kepri, lantaran kedua pejabat publik tersebut dinilai membangun kesan Friksi yang tajam serta kesan politik identitas di tengah masyarakat.

Dalam pengamatannya, dampak konflik ini memang tidak langsung oleh masyarakat, namun jika konflik dibiarkan berlarut - larut maka akan menghambat proses pelayanan birokrasi, karena adanya pembelahan atau kubu di dalam tubuh pemerintahan.

Menurutnya, solusi yang cerdas untuk mengatasi masalah ini adalah Tabbayun, yakni kedua pejabat tersebut membuka kembali komunikasi yang baik, untuk mengurai benang kusut permasalahan.

"Kalau ditanya solusi, saya pikir Tabbayun adalah solusi paling cerdas, antara pak Ansar dan buk Marlin harus mengoreksi diri masing - masing, dimana letak salah dan kurangnya, kemudian kembali membuka komunikasi untuk mencari jalan keluar atas konfik ini, saya yakin keduanya dipilih masyarakat karena dinilai sudah matang dalam berpolitik," jelas Alfiandri

Terkait masalah ini, Alfiandri juga menyinggung peran Lembaga Adat di Kepri saat ini, yang seharusnya dapat menjadi penengah antara keduanya, karena jika hal ini dibiarkan maka keduanya dinilai tak pantas untuk mencalonkan diri pada 2024 mendatang, karena dianggap kurang dewasa dalam berpolitik.

Senada dengan itu, Direktur perwakilan Public Trust Institute Kepri, Robby Patria, mengomentari konflik politik ini.

"Bagaimana mau membuat rakyat sejahtera, mewujudkan janji kampanye mereka pada 2020 lalu, membuat hubungan baik dengan wakilnya saja tidak bisa, harusnya keduanya saling melengkapi dalam memimpin daerah ini," kata Robby.

Keretakan hubungan politik antara Gubernur Kepri dan Wakilnya seakan menjadi tontonan publik saat ini, hubungan keduanya disinyalir semakin merenggang pasca beredar kabar dugaan kampanye terselubung yang dilakukan Marlin Agustina.

Kabar inipun berlanjut pada pelarangan dari Ansar Ahmad kepada Marlin, untuk kunjungan kerja ke sekolah - sekolah karena khawatir akan melakukan hal yang sama.

Tidak hanya sampai disitu, bahkan beredar video yang berisi statement Gubernur Ansar yang meminta agar Wagub Marlin untuk bekerja dan datang ke Kantor, video tersebut viral di media sosial.(Drl)

Comments