Geger Puluhan Anak di Gambia Meninggal Usai Konsumsi Paracetamol


GOTVNEWS, Ragam - Sebanyak 66 anak di Gambia, Afrika Barat, meninggal dunia diduga karena mengkonsumsi obat batuk sirup yang mengandung paracetamol. Saat ini pemerintah setempat telah menarik penjualan obat-obat tersebut.

Direktur Pelayanan Kesehatan Gambia, Mustapha Bittaye, mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan usai terjadinya lonjakan kasus cedera ginjal akut pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

Menurutnya, sejumlah pasien mengalami masalah ginjal selama tiga hingga lima hari setelah mengonsumsi obat sirup parasetamol yang dijual secara lokal.

Regulator obat-obatan, Medicines Control Agency (MCA), mengatakan bahwa tidak ada data yang bisa dipergunakan untuk melarang peredaran sirup paracetamol itu. Terlebih lagi, parasetamol juga dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit, salah satunya demam pada anak-anak.

Anak-anak yang dilaporkan meninggal dunia sebelumnya mengalami sejumlah gejala, yaitu sulit buang air kecil, demam, muntah, dan gagal ginjal.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan global untuk empat sirup obat batuk yang diduga berkaitan dengan kematian 66 anak di Gambia.

Keempat sirup obat batuk tersebut yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.

WHO menyebut, keempat obat diproduksi oleh perusahaan India, Maiden Pharmaceuticals, yang diduga tak memiliki jaminan keamanan.

Analisis laboratorium dari sampel empat produk tersebut menunjukkan bahwa semua obat batuk sirup itu mengandung dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan yang jumlahnya melebihi batas aman.(Frh)


Comments