Kasus Premanisme Sadis Terjadi di Tanjungpinang


GOTVNEWS, TANJUNGPINANG - Terjadi kasus kekerasan di Kota Tanjungpinang, yang dialami oleh dua pemuda di salah satu tempat hiburan malam, pada 30 November dini hari lalu, keduanya mengalami luka fisik yang cukup parah, bahkan menyisakan trauma psikis yang berat bagi keduanya.

Inilah kedua korban akibat ulah premanisme dan sadisme yang dilakukan oleh belasan orang, diduga penganiayaan yang juga disertai ancaman pembunuhan, kejadian ini diduga kuat didalangi oleh salah satu pelaku dengan inisial BR dan anaknya AR.

Kejadian ini berawal pada 30 November dini hari, dimana saat itu kedua korban bersama keponakan perempuannya, sedang berada di salah satu tempat hiburan malam yang berada di kawasan Rawasari, tak selang berapa lama tiba - tiba korban didatangi oleh sekelompok orang yang mendadak menghujani pukulan kepada salah satu korban yakni Melan (28) tanpa basa – basi.

Korban lainnya yakni Rusly (32) melihat rekannya dikeroyok massa, mencoba melerai, namun malang, Rusly juga menjadi sasaran kekerasan, tak tanggung - tanggung Rusly mengalami patah tulang rusuk akibat dihantam kursi oleh para pelaku.

Sedangkan korban Melan, dihajar habis – habisan, bahkan berdasarkan keterangan korban, dari salah satu pelaku sempat ingin mengeluarkan senjata tajam, dalam situasi yang terjepit korban berupaya lari keluar, namun setibanya diluar pub ternyata masih banyak kawanan pelaku lainnya yang menunggu diluar dan para preman ini kembali memukul kepala korban Melan, bahkan Melan juga dipukul menggunakan martil, sehingga mengakibatkan dirinya mengalami luka parah.

Tak cukup sampai disitu, korban kemudian diboyong para pelaku yang sengaja datang menggunakan dua mobil bermerk Toyota Avanza berwarna hitam dan silver dan empat sepeda motor, yang membawa korban menuju ke TPU Km.7, namun disepanjang jalan korban terus dipukuli, bahkan diancam dibunuh.

Akibat kejadian ini kedua korban mengalami luka yang parah, serta trauma psikis yang masih dialami hingga saat ini, bahkan tas milik korban hingga saat ini masih ditahan oleh para pelaku yang berisikan E -KTP dan sejumlah uang didalamnya.

Sementara itu kakak ipar korban, Basri yang juga sesepuh dari KKSS Kepri, meminta agar penegak hukum segera bertindak dan menangkap seluruh pelaku, untuk dijatuhi hukuman seberat – beratnya.

Baca Juga : Hasil Visum Tidak Ada Tanda Kekerasan Ditubuh Talmon

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pucuk permasalahan ini disebabkan oleh masalah asmara yang terjadi antara terduga otak pelaku dan keponakan korban, sehingga kedua korban menjadi alasan pelampiasan emosi terduga pelaku bersama belasan orang suruhannya.

Selanjutnya, dari informasi yang didapat saat ini kepolisian telah melakukan gelar perkara atas kasus ini, berdasarkan laporan dari kedua korban pada tanggal 30 November lalu, diharapkan penegak hukum segera bergerak cepat untuk mengusut tuntas aksi koboi yang terjadi di Tanah Gurindam yang bermarwah ini. (Drl)


Comments